Menyusuri Pantai

SUSUR PANTAI, KEGIATAN ALTERNATIF MENIKMATI KEINDAHAN BAHARI

Aktivitas susur pantai dan rekreasi biasa pasti mempunyai ketidaksamaan. Bila aktivitas rekreasi secara umum cuma untuk rekreasi dan nikmati situasi suara ombak di pantai, susur pantai sendiri mengutamakan pada faktor penjelajahan dan pengamatan alam.

Lajur pantai di Indonesia memang memberikan banyak rintangan sekalian daya tarik untuk pecinta aktivitas luar ruang, dan penyiapannya tidak kalah dari aktivitas berlebihan seperti menaiki gunung dan yang lain.

Jika kalian berminat untuk lakukan aktivitas itu, berikut ada banyak hal yang penting dipahami mengenai aktivitas susur pantai.

Rintangan Susur Pantai

Susur pantai adalah aktivitas telusuri garis pantai jarak jauh. Saat telusuri pantai, ada beberapa aktivitas yang dapat dilaksanakan, seperti memperhatikan flora dan fauna dan peristiwa abrasi, lakukan aktivitas publikasi di dusun, sampai bersihkan sampah.

Susur pantai dapat berjalan sepanjang dua sampai 3 hari, tapi jalur tertentu seperti garis pantai di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi memerlukan lima hari untuk disusuri.

Aktivitas susur pantai minimum tempuh jarak di antara 10 sampai 15 km, dan yang lumayan melawan dapat menuntut pesertanya untuk tempuh jarak 20 serta 30 km.

Rintangan yang lain termasuk medan yang bermacam, dimulai dari pantai berbatu karang, bukit, rawa-rawa, sampai muara perawan yang menuntut anggotanya untuk berenang atau berbasah-kuyup saat seberanginya. Rintangan yang lain harus ditemui termasuk dampak negatif seperti ular berbisa, tanaman berduri atau yang mengakibatkan gatal, serangga, sampai batu-batuan atau cangkang kerang tajam.

Peserta harus juga dapat tentukan waktu terbaik untuk jalan dan istirahat, khususnya karena ada pasang-surut air, dampak negatif cuaca jelek, lajur berlumpur, angin ribut, temperatur yang berbeda mencolok di antara siang dan malam, dan ombak besar.

Penyiapan Susur Pantai

Baiknya, aktivitas susur pantai dilaksanakan dalam barisan, terlebih bila ingin menelusuri garis pantai terasing yang jauh dari permukiman warga atau jalan raya. Ada beragam penyiapan yang perlu dilaksanakan untuk lakukan aktivitas ini, yakni:

Latih fisik dan otot kaki. Aktivitas susur pantai menuntut fisik kuat dan ketahanan otot kaki. Latihanlah beberapa minggu awalnya pada jalan cepat atau lari-lari kecil tiap hari. Janganlah lupa lakukan pemanasan aktif secara terpusat pada kaki, minimum sepanjang lima sampai 10 menit.

Tetapkan jalur dan karakter pantai. Tetapkan titik awalnya dan akhir penyusuran dengan memperdalam peta jalur. Tetapkan beberapa titik yang dapat menjadi tempat membangun tenda. Berhati-hatilah pada cuaca jelek atau ombak besar saat pasang.

Membawa peralatan yang akurat. Bungkus baju yang sangat nyaman dan menyerap keringat, sepatu atau sandal gunung khusus trackking, jas hujan, jaket atau kaos lengan panjang untuk malam hari, sandal capit, kaos kaki, sunblock, beberapa obat standard, senter, battery cadangan, dan makanan kering yang gampang dibawa.

Bila perjalanan lumayan panjang, berangkatlah dalam group. Ini agar dapat bergotong-royong saat bawa tenda, sleeping bag, air dalam jerigen lima liter, lampu mini, kompor mini, bahan makanan, dan alat pancing.

Membawa kantong sampah. Pastikan untuk jaga kebersihan sepanjang lakukan susur pantai. Membawa kantong sampah sendiri, dan membuang sampah cuma ketika telah temukan tempat sampah yang betul.

Nah, tersebut banyak hal mengenai susur pantai yang harus dipahami bagi beberapa petualang saat nikmati keelokan bahari. Aktivitas ini memerlukan kesabaran, keberanian, tekad untuk bekerja bersama, dan rasa hormat pada alam dan warga sekitaran lokasi. Pastikan untuk siap secara fisik atau psikis.